Kota Kelahiranku, Gresik

 


source : https://restorasi.net/
            
      Gresik memiliki nama asal muasal yang cukup unik, yaitu Giri Gisik yang diartikan gunung di tepi pantai. Gresik memiliki tempat yang terkenal dengan nama Jaratan. Secara histori nama ini melekat pada peta pelayar Belanda pada abad ke awal 7 M. Gresik telah dikenal sejak abad ke-11 saat berkembang menjadi pusatnya perdagangan ke berbagai negara. Maka dari itu Gresik banyak dikunjungi oleh pedagang dengan berbagai daerah asal, seperti Arab, Cina dan sebagainya. 

    Selain itu Gresik dinamakan Kota Wali dikarenakan sejarahnya tentang penyebaran agama Islam seperti tokoh Syekh Maulana Malik Ibrahim bersama Fatimah Binti Maimun dan berkenaan dengan keberadaan para makam wali di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Disamping itu juga disebut dengan Kota Santri karena keberadaan pondok pesantren dan sekolah yang bernuansa Islami yang cukup banyak di kotaku ini. 

    Salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki luas mencapai 1.191,25 km persegi yang terbagi 18 Kecamatan dan 330 Desa, 26 Kelurahan. Secara Geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 derajat sampai 113 derajat Bujur Timur dan 7-8 derajat Lintang Selatan serta merupakan dataran yang rendah dengan ketinggiannya yang hanya 2 sampai 12 meter di atas permukaan air laut. Gresik dulunya pada tahun 1934 tergabung dengan Kabupaten Surabaya saat masa penjajahan VOC. Namun, jauh setelah kemerdekaan tahun 1974 Kabupaten Surabaya dihapus dan berganti menjadi Kabupaten Gresik dengan Bupati pertama bernama H. Soeflan. Kabupaten Gresik adalah subwilayah pengembangan bagian (SWPB) yang tidak lepas dari sebuah kegiatan subwilayah kertasusila (Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). 

    


    Sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir pantai yang memanjang dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, dan Panceng, serta Sangkapura dan Tambak yang lokasinya cukup jauh berada di Pulau Bawean. Pulau Bawean ini yang menjadi salah satu ikon pariwisata di Gresik karena keindahan alamnya serta pasir putih dan biru lautannya. Letak Pulau Bawean ini berada di 120km persegi di utara Gresik yang terdiri dari 2 Kecamatan, 30 Desa dan 143 Dusun. Di dalam Pulau Bawean terdapat berbagai wisata yang dapat dikunjungi juga seperti Pulau Gili, penangkaran rusa Bawean, Pantai Ria, dan Danau Kastoba. 



    Kecamatan di Gresik yang menjadi tempat tinggalku adalah Kecamatan Kebomas. Dinamakan Kecamatan Kebomas karena memiliki arti kerbau berwarna emas. Masyarakat zaman dulu pada masa Kerajaan Majapahit menyebutnya dengan kebo bule. Karena cerita ini berkaitan dengan karamah yang dimiliki Sunan Giri saat berkeinginan untuk menyebarkan agama Islam dengan menaklukkan Kerajaan Majapahit, namun Raden Brawijaya menantangnya. Saat Raden Brawijaya datang, dia dilihatkan dengan kekayaan dari Kerajaan Giri Kedaton yang kasatmata dan melihat puluhan kerbau berbalut emas berkat kesaktian dari Sunan Giri hingga membuat Raden Brawijaya takjub akan kebesaran Kerajaan Giri Kedaton. Dari kisah itu juga, Kecamatan Kebomas disimbolkan dengan kerbau yang memiliki arti loyal, pekerja keras, dan pemberani. Serta emas yang berarti mempresentasikan keagungan, kejayaan. Inilah yang dipakai sebagai logo dari sebuah perusahaan BUMN, Petrokimia. Kecamatan Kebomas juga dikenal karena perindustriannya. Bisa kita lihat banyak perusahaan besar dan BUMN yang lokasinya berada di Kecamatan Kebomas, seperti Petrokimia Gresik, Nippon Paint, Semen Gresik, dan Wilmar. 

Komentar

Postingan Populer